BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Anensefalus ialah otak yang tidak berkembang sempurna disebabkan
karena kegagalan dari tabung saraf untuk menutup pada bagian ujung atasnya yang
dapat mengakibatkan keguguran, janin mati dalam kandungan atau bayi yang mati
setelah dilahirkan.
Untuk pencegahannya diberikan asam folat 400 mikrogram sehari pada
wanita usia subur atau selambat-lambatnya pada wanita yang sedang hamil pada
awal trimester pertama (3 bulan pertama) dimana merupakan saat-saat terpenting
pembentukan tabung saraf. Pemberian dapat berupa suplemen atau asam folat yang
dapat ditemukan dalam makanan dan minuman seperti susu, sereal dan lain-lain.
Penurunan kasus ini akan lebih besar lagi bila lebih banyak wanita
usia subur yang mengkonsumsi asam folat sedini mungkin sebelum pembuahan
terjadi. Karena pembentukan tabung saraf dimulai pada awal trimester pertama
maka banyak di antara ibu-ibu yang tidak menyadari bila mereka telah hamil dan
harus segera mendapat asupan asam folat.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apakah
pengertian Anencephalus ?
2. Apakah
Penyebab Anencephalus ?
3. Bagaimana
tanda dan gejala Anencephalus ?
4. Bagaimana
cara pencegahan bayi Anencephalus ?
5. Bagaimana
penatalaksanaan bayi dengan Anencephalus ?
C.
Tujuan
1.
Untuk Mengetahui peengertian
Anencephalus
2.
Untuk mengetahui penyebab Anencephalus
3.
Untuk mengetahui tanda dan gejala Anencephalus
4.
Untuk mengetahui cara pencegahan
Anencephalus
5.
Untuk mengetahui penatalaksanaan
Anencephalus
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Pengertian
Anencephalus
Beberapa pengertian anencephalus
menurut beberapa sumber :
1.
Annencephalus
adalah suatu keadaan dimana sebagian besar tulang tengkorak dan otak tidak
terbentuk. Ancephalus adalah suatu kelainan tabung saraf (suatu kelainan yang
terjadi pada awal perkembangan janin yang menyebabkan kerusakan pada jaringan
pembentuk otak dan korda spinalis).
2.
Anensefalus
terjadi jika tabung saraf sebelah atas gagal menutup, tetapi penyebabnya yang
pasti tidak diketahui. penelitian menunjukkan kemungkinan anensefalus
berhubungan dengan racun di lingkungan juga kadar asam folat yang rendah dalam
darah.
3.
Anencephalus adalah kerusakan jaringan
saraf pada janin sehingga pembentukan tulang pelindung otak terganggu.
Anencephaly biasanya terjadi 23 dan 26 hari usia kehamilan.
4.
Anencephalus adalah kerusakan jaringan
saraf pada janin sehingga pembentukan tulang pelindung otak terganggu.
5.
Anencephaly adalah suatu keadaan dimana
sebagian besar tulang tengkorak dan otak bayi tidak terbentuk. Sisa jaringan
otak - biasanya bagian dari batang otak - terlindung oleh selaput yang tipis
saja.
B.
Etiologi
Kebanyakan bayi yang lahir dengan
kelainan bawaan memiliki orang tua yang jelas-jelas tidak memiliki gangguan
kesehatan maupun factor resiko. Sebanyak 60% kasus kelainan bawaan penyebabnya
tidak diketahui, sisanya disebabkan oleh factor lingkungan atau genetic atau
kombinasi dari keduanya. Kelainan struktur atau kelainan metabolisme terjadi
akibat : hilangnya bagian tubuh tertentu, kelainan pembentukan bagian tubuh
tertentu, serta kelainan bawaan pada kimia tubuh. Kelainan metabolisme biasanya
berupa hilangnya enzim atau tidak sempurnanya pembentukan enzim. Penyebab lain
dari kelainan bawaan adalah pemakaian alcohol oleh ibu hamil. Pemakaian alcohol
oleh ibu hamil bisa menyebabkan sindroma alcohol pada janin dan obat-obat
tertentu yang diminum oleh ibu hamil juga bisa menyebabkan kelainan bawaan.
Penyakit Rh, terjadi jika ibu dan bayi memiliki factor Rh yang berbeda juga
dapat meningkatkan kejadian kelainan bawaan pada bayi baru lahir.
Anensefalus terjadi jika tabung saraf sebelah
atas gagal menutup, tetapi penyebabnya yang pasti tidak diketahui. Penelitian
menunjukkan kemungkinan anensefalus berhubungan dengan racun di lingkungan,
juga kadar asam folat yang rendah dalam darah. Anensefalus ditemukan pada
3,6-4,6 dari 10.000 bayi baru lahir. Resiko terjadinya anensefalus bisa
dikurangi dengan cara meningkatkan asupan asam folat minimal 3 bulan sebelum
hamil dan selama kehamilan bulan pertama.
Beberapa factor yang dapat
menyebabkan meningkatnya resiko kelainan bawaan:
1.
Faktor teratogenik
Teratogen adalah setiap factor atau
bahan yang bisa menyebabkan atau meningkatkan resiko suatu kelainan bawaan.
Radiasi, obat tertentu dan racun merupakan teratogen. Infeksi pada ibu hamil
juga bisa merupakan teratogen. Beberapa infeksi selama kehamilan yang dapat
menyebabkan sejumlah kelainan bawaan sindroma rubella congenital, infeksi
toksoplasmosis pada ibu hamil, infeksi virus herpes genitalis pada ibu hamil,
serta sindroma varicella congenital
2.
Faktor gizi
Salah satu zat yang penting untuk
pertumbuhan janin adalah asam folat. Kekurangan asam folat bisa meningkatkan
resiko terjadinya spina bifida atau kelainan tabung saraf lainnya. Karena spina
bifida bisa terjadi sebelum wanita menyadari bahwa dia hamil, maka setiap
wanita subur sebaiknya mengkonsumsi asam folat minimal sebanyak 400
mikrogram/hari.
3.
Faktor fisik pada rahim
Di dalam rahim, bayi terendam oleh
cairan ketuban yang juga merupakan pelindung terhadap cedera. Jumlah cairan
ketuban yang abnormal, yang bisa menyebabkan atau menunjukkan kelainan bawaan.
Cairan ketuban yang terlalu sedikit bisa memperngaruhi pertumbuhan paru-paru
dan anggota gerak tubuh atau bisa menunjukkan adanya kelainan ginjal yang
memperlambat proses pembentukan air kemih. Penimbunan cairan ketuban terjadi
jika janin mengalami gangguan menelan, yang bisa disebabkan oleh kelainan otak
yang berat misalnya anensefalus atau atresia esophagus.
4.
Faktor genetic dan
kromosom
Beberapa kelainan bawaan merupakan
penyakit keturunan yang diwariskan melalui gen yang abnormal dari salah satu atau
kedua orang tua. Gen adalah pembawa sifat individu yang terdapat di dalam
kromosom setiap sel di dalam tubuh manusia. Jika satu gen hilang atau cacat,
bisa terjadi kelainan bawaan. Kelainan pada jumlah ataupun susunan kromosom
juga bisa menyebabkan kelainan bawaan. Suatu kesalahan yang terjadi selama
pembentukan sel telur atau sperma bisa menyebabkan bayi terlahir dengan
kromosom yang terlalu banyak atau sedikit, atau bayi terlahir dengan kromosom
yang telah mengalami kerusakan. Semakin
tua seorang wanita ketika hamil terutama diatas 35 tahun maka semakin besar
kemungkinan terjadinya kelainan kromosom pada janin yang dikandungnya. Kelainan
bawaan yang lainnya disebabkan oleh mutasi genetic (perubahan pada gen yang
bersifat spontan dan tidak dapat dijelaskan).
C.
Patofisiologi
Anencephaly
tergolong rumpun cacat bumbung saraf atau neural tube defect (NTD). Cacat bumbung saraf ini merupakan cacat bawaan pada
pembentukan yang terjadi antara 20 sampai 28 hari setelah pembuahaan sel telur
(Sadler 1998). Sel-sel plat saraf (neural plate) membentuk sistim saraf
pada janin. Pada pertumbuhan yang normal, sel-sel tersebut saling melipat satu
sama lainnya untuk membentuk yang dinamakan bumbung atau tabung saraf (neural
tube), yang selanjutnya membentuk menjadi tulang punggung dan urat
sarafnya. Setelah beberapa transformasi (perubahan bentuk), kutup utama (superior
pole) akhirnya terbentuk menjadi otak. Pada kasus NTD, bumbung saraf
ini gagal menutup secara sempurna.
Anencephaly terjadi bila ujung tabung saraf ini gagal menutup. Janin
dengan penyakit ini terlahir tanpa kulit kepala atau cerebellum. Juga
tanpa meninges, kedua belah hemisphere otak dan tempurung kepala (vault
of cranium), akan tetapi bagian dari batang otak biasanya tetap ada. Sisa
jaringan otak terlindung oleh selaput yang tipis saja. Kemungkinan bayinya buta
dan tidak ada pergerakan reflek atau hanya beberapa saja yang berfungsi.
Kira-kira ¼ bayi anencephaly meninggal pada saat dia dilahirkan, sedangkan yang
selamat pada saat dilahirkan dapat bertahan hidup selama beberapa jam atau
beberapa hari (Jaquier 2006).
D.
Faktor Resiko
1.
Faktor ibu usia resiko
tinggi
2.
Riwayat anencephalus
pada kehamilan sebelumnya
3.
Hamil dengan kadar asam
folat rendah
4.
Fenilketonuria pada ibu
yang tidak terkontrol
5.
Kekurangan gizi
(malnutrisi)
6.
Mengonsumsi alkohol
selama masa kehamilan.
E.
Tanda dan Gejala
1.
Ibu
Polihidramnion (cairan ketuban di dalam rahim terlalu banyak)
Polihidramnion (cairan ketuban di dalam rahim terlalu banyak)
2.
Bayi
a.
Tidak
memiliki tulang tengkorak
b.
tidak
memiliki otak (hemisfer serebri dan serebelum)
c.
kelainan
pada gambaran wajah
d.
kelainan
jantung
F.
Pemeriksaan
Penunjang
1.
Kadar
asam lemak dalam serum ibu hamil
2.
Amniosentesis
(untuk mengetahui adanya peningkatan kadar alfa-fetoprotein)
3.
Kadar
alfa-fetoprotein meningkat (menunjukkan adanya kelainan tabung saraf)
4.
Kadar
estriol pada air kemih ibu
5.
USG
6.
Pemeriksaan
anak dengan Ancephalus terkait – x akibat stenosis akueduktus. Riwayat
prematuritas masa lalu dengan perdarahan intrakranial, meningitis/ensefalitis
adalah penting untuk pemastian. Bintik cafe-au-lait multipel dan tanda klinis
neutrofil bromatosis lain mengarah pada stenosis akueduktus sebagai penyebab Ancephalus.
Pemeriksaan meliputi infeksi yang cermat, palpasi dan auskulatasi kepala dan
spina. Terapi, terapi untuk Ancephalus tergantung pada penyebabnya.
G.
Diagnosa
Pada palpasi tidak dapat ditentukan
dimana letaknya kepala, kedua ujung badan lunak, tekanan pada tengkorak waktu
toucher menyebabkan gerakan yang tak beraturan dan bunyi jantung menjadi
lambat.
1.
Diagnosis antenatal
Diagnosa
antenatal umumnya bila ibu hamil dengan faktor resiko kelainan kongenital.
2.
Diagnosa postnatal
Diagnosis
postnatal bila kelainan kongenital sudah positif ditemukan.
Seorang spesialis dengan alat USG
yang resolusinya tinggi, dapat mendeteksi anencephaly pada umur kehamilan 10 minggu. Dalam keadaan kurang menguntungkan,
anencephaly baru dapat diketahui atau diduga pada umur kehamilan 16 minggu.
Tingkat AFP dapat diukur melalui maternal serum screening (tes darah ibu). Kalau tingkat AFPnya tinggi, maka ada
kemungkinan janin menderita kelainan NTD. Pemeriksaan lebih lanjut perlu
dilakukan (USG atau amniocentesis) untuk memastikan adanya masalah.
Scan mesti
dilakukan diantara kehamilan 15 sampai 20 minggu, paling tepat pada minggu
ke-16. Anencephaly adalah
kelainan yang dapat dilihat dengan alat USG dengan sangat mudah. Jika seorang
dokter yang ahli melakukan scan pada umur kehamilan 16 minggu dan ternyata
hasil diagnosenya anencephaly, maka kemungkinan salah diagnose sangat kecil.
Sementara tes darah ibu yang hasil tingkat AFPnya tinggi
hanya menunjukkan bahwa ada risiko lebih tinggi bahwa bayinya memiliki Trisomy
21 atau 18, atau NTD.
Kebanyakan hasil tes darah ibu yang tingkat AFPnya tinggi, ternyata tetap
melahirkan bayi yang sehat. Ini menunjukkan bahwa tes darah saja tidak cukup
bukti, sebaiknya melakukan tes-tes lebih lanjut untuk memastikan apakah bayi
Anda menderita salah satu kelainan tersebut diatas.
Kehamilan
dengan bayi anencephaly tidak
ada pengaruh apa-apa. Akan tetapi, pada sekitar 25% wanita yang mengandung anak
anencephaly, mengalami polyhydramnios atau kelebihan air ketuban. Hal
ini terjadi, karena reflek untuk menelan pada si bayi, kadang-kadang tidak
berfungsi, sehingga dia tidak dapat menelan air ketuban seperti halnya
dilakukan bayi biasa. Kalau volume air ketuban sangat kelebihan, akan
mengakibatkan perasaan tidak nyaman bagi sang ibu. Ada kemungkinan bayinya
lahir premature atau air ketuban pecah. Untuk mengurangi kelebihan air ketuban,
seorang dokter dapat melakukan amniocentesis. Air ketuban di sedot
dengan syringe, sehingga sang ibu merasa lebih lega.
Tubuh sang
bayi sama sekali tidak terpengaruh. Akan tetapi tempurung kepalanya (vault
of cranium) tidak ada mulai dari alis mata ke atas. Separuh dari bagian
belakang kepala biasanya tertutup kulit dan rambut. Jaringan saraf berwarna
merah tua hanya tertutup oleh selaput yang tipis muncul pada bagian atas kepala
yang dalam keadaan terbuka. Besarnya „lobang“ ini berbeda-beda dari satu bayi
ke bayi lainnya. Ada kemungkinan bola mata bayi agak menonjol keluar,
diakibatkan oleh karena kelainan bentuk tengkorak bagian mata, sehingga ucap
kali bayi anencephaly dapat julukan mirip “kodok”.
H.
Bayi Anencephal
Dokter akan mengatakan bahwa anencephaly
tidak dapat melihat, mendengar, merasakan rasa sakit, bahwa ia sekedar hidup
saja. Akan tetapi, pernyataan ini sering tidak sesuai dengan pengalaman
keluarga yang pernah mengurus bayi anencephaly. Bagian otak yang terpengaruh
kecacatannya itu berbeda-beda dari satu bayi ke bayi yang lainnya. Jaringan
otak dapat berkembang pada tahap berbeda-beda. Ada bayi yang bisa menelan,
minum, menangis, mendengar, merasakan vibrasi (suara yang keras) dan ada
reaksinya kalau disentuh dan bahkan berreaksi pada sinar. Tetapi yang paling
penting, mereka memberi tanggapan terhadap kasih sayang. Seseorang tidak
memerlukan sebuah otak yang lengkap untuk dapat merasakan kasih sayang – yang
diperlukan hanya sebuah hati.
Pada kehamilan yang pada
umumnya, kelenjar di bawah otak (pituitary gland) dan suprarenals atau kelenjar ginjal sang bayi yang membantu
merangsang proses persalinan. Pada bayi anencephaly
kelenjar di bawah otak dan kelenjar ginjal ini tidak ada, atau terhambat
pertumbuhannya, sehingga gejala-gejala akan melahirkan sering tidak muncul
dengan sendirinya. Hal ini bisa mengakibatkan ibunya meminta perangsang
persalinan pada masa kehamilannya sudah genap. Berhubung bayi tidak memiliki
tempurung kepala, pada saat melahirkan penting agar air ketuban tidak pecah
selama memungkinkan, sehingga leher rahim bisa membuka dengan tekanan air
ketuban. Kalau air ketuban tidak pecah, proses melahirkan seorang bayi
anencephaly hampir sama dan sama lamanya dengan halnya kelahiran bayi normal.
Hasil pengalaman menunjukkan, bahwa kalau air ketuban sengaja dipecahkan, maka
kemungkinan bayinya lahir dalam keadaan hidup menurun drastis (Jaquier 2006).
I.
Pencegahan
1.
Wanita yang mempunyai
keluarga dengan riwayat kelainan cacat
2.
Usahakan untuk tidak
hamil jika usia ibu sudah mencapai 40 tahun.
3.
Lakukan pemeriksaan
kehamilan atau antenatal care yang rutin dan usahakan untuk melakukan USG
minimal tiap trimester.
4.
Jalani pola hidup
sehat. Hentikan kebiasaan merokok dan hindari asap rokok, alkohol dan narkoba
karena dapat menghambat pertumbuhan janin serta memperbesar peluang terjadinya
kelainan kongenital dan keguguran.
5.
Penuhi kebutuhan akan
asam folat.
6.
Hindari asupan vitamin
A berdosis tinggi. Vitamin A termasuk jenis vitamin yang tak larut dalam air
tapi larut dalam lemak. Jadi, bila kelebihan akan tertimbun dalam tubuh.
Dampaknya antara lain janin mengalami urogenital abnomali (terdapat gangguan
sistem kencing dalam kelamin), mikrosefali (ukuran kepala kecil), terdapat
gangguan kelenjar adrenal.
7.
Jangan minum sembarang
obat baik yang belum ataupun sudah diketahui memberi efek buruk terhadap janin.
8.
Pilih makanan dan
masakan yang sehat. Salah satunya hindari daging yang dimasak setengah matang
(steak atau sate). Dikhawatirkan daging itu masih membawa kuman penyakit yang
membahayakan janin dan ibunya.
9.
Kalau ada infeksi
obatilah segera : terutama infeksi TORCH (TOksoplasma, Rubela, Citomegalo, dan
Herpes). Paling baik lakukan tes TORCH pada saat kehamilan masih direncanakan
bukan setelah terjadinya pembuahan. Jika ibu diketahui sedang terinfeksi
pengobatan bisa langsung dilakukan.
J.
Penatalaksanaan
pada kehamilan
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan
untuk mencegah cacat bawaan. Inilah beberapa di antaranya:
1.
Wanita
yang mempunyai keluarga dengan riwayat kelainan cacat bawaan hendaknya lebih
waspada karena bisa diturunkan secara genetik. “Lakukan konseling genetik
sebelum hamil”.
2.
Usahakan
untuk tidak hamil jika usia ibu sudah mencapai 40 tahun.
3.
Lakukan
pemeriksaan kehamilan atau antenatal care yang rutin, dan usahakan untuk
melakukan USG minimal tiap trimester.
4.
Jalani pola hidup sehat. Hentikan kebiasaan
merokok dan hindari asap rokok, selain juga alkohol dan narkoba karena dapat
menghambat pertumbuhan janin serta memperbesar peluang terjadinya kelainan
kongenital dan keguguran. Kelainan kongenital adalah penyebab keguguran yang
paling besar, misalnya jika paru-paru janin tidak dapat berkembang sempurna.
5.
Penuhi kebutuhan akan asam folat. Dalam
pemeriksaan, dokter akan memberi suplemen asam folat ini.
6.
Hindari asupan vitamin A berdosis tinggi.
Vitamin A termasuk jenis vitamin yang tak larut dalam air, tapi larut dalam
lemak. Jadi, bila kelebihan akan tertimbun dalam tubuh. Dampaknya antara lain
janin mengalami urogenital abnomali (terdapat gangguan sistem kencing dalam
kelamin), mikrosefali (ukuran kepala kecil), terdapat gangguan kelenjar
adrenal.
7.
Jangan
minum sembarang obat, baik yang belum ataupun sudah diketahui memberi efek buruk
terhadap janin.
8.
Pilih makanan dan masakan yang sehat. Salah
satunya, hindari daging yang dimasak setengah matang (steak atau sate).
Dikhawatirkan, daging itu masih membawa kuman penyakit yang membahayakan janin
dan ibunya.
9.
Kalau ada infeksi, obatilah segera : terutama
infeksi TORCH (TOksoplasma, Rubela, Citomegalo, dan Herpes). Paling baik,
lakukan tes TORCH pada saat kehamilan masih direncanakan, bukan setelah
terjadinya pembuahan. Jika ibu diketahui sedang terinfeksi, pengobatan bisa
langsung dilakukan.
10. Dianjurkan setiap wanita usia
subur yang telah menikah untuk mengkonsumsi multivitamin yang mengandung 400
mcg asam folat setiap harinya. Sedang wanita yang pernah melahirkan anak dengan
cacat tabung saraf sebelumnya, dianjurkan untuk mengkonsumsi asam folat yang
lebih tinggi yaitu 4 mg saat sebelum hamil dan selama kehamilannya.
11. Tidak mengkonsumsi alkohol
samasekali selama kehamilannya. Alkohol dapat menimbulkan fetal alcohol
syndrome (FAS), yaitu suatu kondisi dimana anak mengalami gangguan perkembangan,
paras wajah yang tidak normal dan gangguan dari sistem saraf pusat.
12. Saat kehamilan, dapat dilakukan
pemeriksaan laboratorium yang disebut dengan Alpha Feto-Protein (AFP) untuk
melihat adanya kelainan janin, seperti spina bifida dan anensefalus. Selain
itu, tindakan lebih lanjut dapat digunakan dengan mengambil sampel villi
korealis dari janin dan cairan ketuban (amniosentesis), bagi wanita hamil yang
telah berusia di atas 35 tahun, atau pada wanita yang berisiko tinggi
melahirkan bayi cacat.
13. Yang tidak kalah pentingnya adalah
melakukan asuhan antenatal secara teratur. Konsultasikan dengan dokter mengenai
penyakit yang Anda derita seperti diabetes, epilepsi (ayan) dan lainnya, juga
obat-obat yang pernah Anda konsumsi selama kehamilan.
K.
Pengaruh
Anencephalus pada Persalinan
1.
Sering menimbulkan
kehamilan serotinus.
2.
Biasanya disertai
hidramnion.
3.
Anak sering lahir
dengan letak muka.
4.
Badan anak
kadang-kadang besar dan menimbulkan kesukaran waktu baru lahir.
BAB III
TINJAUAN
KASUS
ASUHAN
KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN
ASUHAN
KEBIDANAN
PADA
Ny “R” UMUR 23 TAHUN G1 P0 A0 AH0 UK 39+5 MINGGU
DALAM
PERSALINAN KALA I FASE AKTIF
DI
BPM RINI, Amd. Keb GENTING, TIRTOMULYO, KRETEK, BANTUL
No
Register : 052765
Masuk
BPM Tanggal/Jam : 30-03-2013/
Jam 07.00 WIB
Dirawat
di Ruang : Persalinan
I. PENGKAJIAN DATA Tanggal 03-06-2011, Jam 07.00 WIB
A. Identitas
IBU SUAMI
Nama : Ny. R Tn. A
Umur : 23 tahun 26
tahun
Agama : Islam Islam
Suku /Bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : IRT Pegawai swasta
Alamat : jln.Cemara indah RT 12/RW 06
Purworejo
No Telpon : 085738045860 081236778890
B. Data Subyektif
1. Alasan
kunjungan
Ibu mengatakan mulas-mulas sejak
jam 02.00 WIB tanggal 03-10-2011
2. Keluhan
utama
-
Ibu mengeluh mulas-mulas dan nyeri di
bagian pinggul bawah
-
Ibu mengatakan ingin meneran dan ingin
BAB
3. Riwayat
menstruasi
Menarche : 13 tahun Siklus
: 28 hari
Lama : 5-7
hari Teratur : Teratur
Sifat darah : cair Keluhan : Tidak ada
4. Riwayat
Perkawinan
Status pernikahan : syah Menikah
ke : 1
Lama :
1tahun Usia menikah pertama kali
: 22 tahun
No
|
Hamil
Ke
|
Persalinan
|
Anak
|
Nifas
|
|||||||
Tahun
|
Tempat
|
Umur kehamilan
|
Jenis
|
penolong
|
JK
|
BB
|
B
|
Keadaan
|
|||
1
|
Hamil ini
|
5. Riwayat
obstetrik : GI P0 A0 Ah0
No
|
Jenis kontrasepsi
|
Pasang
|
Lepas
|
||||||
Tgl
|
Oleh
|
Tempat
|
Keluhan
|
Tgl
|
Oleh
|
Tempat
|
Alasan
|
||
1
|
Belum pernah
menggunakan alat kontrasepsi apapun
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
6.
Riwayat kontrasepsi yang
digunakan
7 Riwayat
Kehamilan sekarang
a. HPHT : 25 Juni 2012
HPL
: 1 April 2013
b. ANC
pertama kali umur kehamilan : 5 minggu
c. Kunjungan
ANC
Trimester I
Frekuensi : 1x, Tempat
: BPM Oleh
: Bidan
Keluhan : Mual, Nyeri didaerah punggung
Terapi : Asam folat , kalsium
Trimester II
Frekuensi : 2x, Tempat
: BPM Oleh
: Bidan
Keluhan : Odem pada kaki, Nyeri didaerah punggung
Terapi :
kalsium, Fe, Vit.C
Trimester III
Frekuensi : 2x, Tempat
: BPM Oleh
: Bidan
Keluhan : Sering kencing, susah tidur
Terapi : Fe, Vit.C
d.
Imunisasi TT : 3 kali
TT
1 : April 2012
TT
2 : 30 Juli 2012
TT3 :
30 Agustus 2012
TT4 : 3 Maret 2013
TT5 : Belum dilakukan
e.
Pergerakan janin selama 24 jam (dalam
sehari)
Ibu
mengatakan ada gerakan janin lebih dari 20 kali dalam 24 jam
8.
Riwayat kesehatan
a.
Penyakit yang pernah / sedang diderita
(menular, menurun, menahun)
Ibu mengatakan tidak pernah / tidak sedang
menderita penyakit menular seperti (PMS,TBC,Hepatitis,HIV/AIDS), penyakit
menurun seperti (DM,ASMA,Hipertensi), Penyakit menahun seperti ( Jantung).
b.
Penyakit yang pernah / sedang diderita
keluarga (menahun, menurun, menahun)
Ibu mengatakan dari pihak keluarga ibu
maupun keluarga suami tidak sedang / tidak pernah menderita penyakit menular
seperti (PMS, TBS, HIV/AIDS, Hepatitis), Penyakit menurun ( DM, ASMA,
Hipertensi), penyakit menahun seperti (Jantung).
c.
Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan dari pihak keluarga ibu
maupun keluarga suami tidak mempunyai riwayat keturunan kembar.
d.
Riwayat Operasi
Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat
operasi apapun.
e.
Riwayat alergi obat
Ibu
mengatakan tidak mempunyai alergi obat.
9.
Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
a.
Pola Nutrisi
Makan
sebelum hamil Makan
selama hamil
Frekuensi : + 3x /hari Frekuensi : + 5x /hari
Porsi
: 1 piring penuh Porsi : 1/2 piring
Jenis : nasi, sayur, lauk Jenis : nasi,sayur,lauk
Keluhan : tidak ada Keluhan :
tidak ada
Pantangan
: tidak ada Pantangan : tidak ada
b. Minum
sebelum hamil Minum
selama hamil
Frekuensi :
+ 7x/hari Frekuensi :+ 9x/hari
Porsi :
1 gelas Porsi : 1 gelas
Jenis :
Air putih, teh Jenis : Air putih, susu
Keluhan :
tidak ada Keluhan : tidak ada
Pantangan :
tidak ada. Pantangan : tidak ada
c.
Pola eliminasi
BAB
sebelum hamil BAB
selama hamil
Frekuensi :
1-2x/hari Frekuensi : 1x/hari Konsistensi : lembek Konsistensi : lembek
Warna : kecoklatan Warna :
kecoklatan
Keluhan : tidak ada Keluhan :
tidak ada
BAK
sebelum hamil BAK
selama hamil
Frekuensi : + 5x/hari Frekuensi : + 8x/hari
Konsistensi : cair Konsistensi : cair
Warna : kuning jernih Warna : kuning jernih
Keluhan : tidak ada Keluhan :
tidak ada
d.
Pola istirahat
Tidur
siang sebelum hamil Tidur
siang selama hamil
Lama : tidak ada Lama : 1-2jam/hari
Keluhan : tidak ada Keluhan :
tidak ada
Tidur
malam sebelum hamil Tidur
malam selama hamil
Lama : + 7 jam/hari Lama : +5-6jam/hari
Keluhan : tidak ada Keluhan :
tidak ada
e.
Personal hygine
Mandi : 2x/hari Ganti pakaian : 2x/hari
Gosok
gigi : 2x/hari Keramas : 3x/minggu
f.
Pola seksualitas
Frekuensi
: 1x/minggu Keluhan : tidak ada
g.
Pola aktivitas
Ibu
mengatakan aktivitas ibu sehari-sehari hari mengerjakan pekerjaan rumah tangga
seperti: mencuci, menyapu dan memasak.
10. Kebiasaan
yang mengganggu kesehatan ( merokok, minum jamu, minuman beralkohol)
Ibu mengatakan tidak mempunyai kebiasaan
yang menggangu kesehatan yaitu seperti ( merokok, minum jamu, minuman
beralkohol).
11. Psikososiospiritual
dan ekonomi (penerimaan ibu/suami/keluarga, perencanaan persalinan, pemberian
ASI, perawatan bayi, kegiatan ibadah, Kegiatan social, dan persiapan keuangan
ibu dan keluarga)
-
Ibu mengatakan suami maupun keluarga
sangat senang atas kehamilan ini.
-
Ibu mengatakan ingin merawat
kandungannya dengan baik.
-
Ibu mengatakan taat dalam beribadah.
-
Ibu mengatakan pernah mengikuti kegiatan
social dikampungnya.
-
Ibu mengatakan penopang perekonomian
keluarga adalah suami dan ibu mertua.
12.Pengetahuan
ibu ( tentang kehamilan, persalinan dan laktasi)
-
Ibu mengatakan sudah mengetahui
tanda-tanda bahaya kehamilan.
-
Ibu mengatakan sudah mengetahui gizi ibu
hamil
-
Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang
perubahan fisiologis ibu hami trimester 1.
13.Lingkungan
yang berpengaruh (sekitar rumah dan hewan peliharaan)
-
Ibu mengatakan daerah sekitar rumah
bersih jauh dari polusi udara, limbah pabrik dan jauh dari kandang hewan)
-
Ibu menagatakan mempunyai hewan peliharaan
yaitu seperti: kucing dan burung.
C. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : Composmetis
Status emosional : Stabil
Tanda vital sign
Tekanan darah : 110/70 Nadi : 82x/menit
Pernafasan : 20x/menit Suhu :
36,5 oC
Berat
badan : 59 kg Tinggi badan : 156 cm
Berat badan
sebelum hamil : 50 kg
2.
Pemeriksaan Fisik
Kepala : Mesocepal, tidak ada nyeri
tekan,tidak ada massa
Rambut :
panjang, lurus, hitam, tidak ada massa
Muka : oval, tidak ada cloasma
gravidarum, tidak ada bekas luka,
tidak oedem
Mata : simetris, tidak ada tanda
–tanda infeksi, konjung tiva merah muda, sclera tidak ikterik dan penglihatan
baik.
Telinga
:simetris,
bersih, terdapat gendang dan lubang telinga, pendengaran baik.
Hidung :simetris, tidak ada polip, tidak
secret, tidak ada pernafasan cuping hidung.
Mulut : simetris, tidak ada karies
pada gigi, tidak ada gusi berdarah, lidah bersih.
Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar
parotis, tyroid, limfe dan tidak ada pembesaran kelenjar vena jugularis.
Dada : Simetris, tidak ada bunyi
wezzing, tidak ada retraksi dinding dada.
Payudara : simetris, putting susu menonjol,
hiperpigmentasi pada areola mamae, dan tidak ada nyeri tekan, colustrom keluar
Abdomen : tidak ada bekas luka operasi, ada
strie albican dan linea nigra
Palpasi Loepold
Leopold
I :
TFU = 2 jari dibawah px, bagian fundus teraba lunak, bulat dan tidak melenting
(bokong)
Leopold
II : Bagian kanan perut ibu
teraba keras, memanjang, ada tahanan (punggung),
bagian kiri perut ibu teraba bagian
kecil-kecil janin (ekstremitas)
Leopold III : Bagian terendah janin teraba lunak, bergelombang, dan
berdenyut (kepala)
Leopold
IV : Bagian terendah janin sudah
masuk panggul bagian (divergen)
Palpasi supra
pubic : 3/5 bagian
Osborn
test : tidak
dilakukan
TFU
menurut Mc. Donal : 34 cm,
TBJ :
(34-11) x 155 = 3565 gram
Auskultasi
Djj : 134 x/ Menit, teratur, tempat
punctum maksimum kanan bawah umbilical ibu
His : 4x/10’menit /40
detik”
Estremitas
Atas :Simetris, tidak ada oedem,
jumlah jari lengkap,gerakan aktif, tidak sianosis
Ekstermitas
Bawah : Simetris,tidak ada oedem, tidak
ada varises, reflek patella kaki kanan dan kiri positif
Genetalia
Luar : Tidak ada pembesaran kelenjar
batolini, tidak ada varises, tidak ada odema
Genitalia
Dalam : Bersih ,tidak ada pembesaran
kelenjar bartoloni
Anus : Tidak ada hemoroid
Pemeriksan
Panggul ( Bila perlu): tidak diakukan
Pemeriksaan
Dalam: ke I Tanggal: 30- 03-2013, pkl:
07.00 Wib
Indikasi :Ibu mengatakan keluar
lendir bercampur darah dan pengen meneran
Tujuan : untuk mengetahui apakah
ibu sudah memasuki proses persalinan
Hasil :Vagina uretra tenang, dinding vagina
licin, porsio tipis, pembukaan 7 cm, selaput ketuban utuh, presentasi belakang
kepala, kepala teraba lunak, bergelombang, dan serasa berdenyut, STLD +, AK -
3.
Pemeriksaan Penunjang
Tidak Ada
4. Data
Hasil Pemeriksaan
-
Hb :
11,5 gr%
-
Protein Urine : Negatif
-
Glukosa Urine : Negatif
II. INTERPRETASI DATA
A. Diangnosa kebidanan
Seorang
ibu Ny “R” umur 23 tahun G1 P0 A0 Ah0 umur kehamilan 39+5 minggu
janin tunggal, hidup intra uterin, preskep dalam persalinan kala I fase aktif
dengan anencephalus
Data dasar
Data subyektif :
-
Ibu mengatakan umur 23 tahun
-
Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan
pertama dan belum pernah keguguran
-
Ibu mengatakan hari terahir haid tanggal 25-juni-2012
Data Obyektif :
KU : baik, Kesadaran
: Composmetis
TTV :
TD: 110/70 R : 23/menit
N :82/menit S : 36,5oC
Djj :
134/menit
Palpasi Leopold :
Leopold
I :
bokong
Leopold
II
: puka
Leopold III :
preskep, teraba lunak, bergelombang, dan berdenyut (kepala)
Leopold
IV : divergen
Data Hasil Pemeriksaan
-
Hb
: 11,5 gr%
-
Protein Urine : Negatif
-
Glukosa Urine : Negatif
B.Masalah
Ibu merasa cemas menghadapi persalianan
Data Dasar :
DS: Ibu mengatakan merasa kwatir
dengan keadaanya dan janinya
DO: Ibu terliat cemas dan gelisah
III.
IDENTIFIKASI
DAN ANTISIPASI DIAGNOSA POTENSIAL
Hidramnion, Fetal Distress
IV.
TINDAKAN SEGERA
a.
Mandiri
-
Berikan ibu dukungan dalam menghadapi
persalinan
-
Berikan oksigen kanul nasal 3 mL/menit
-
Memasang infus
b.
Kolaborasi
-
Berkolaborasi dengan dokter SPOG
c.
Merujuk
-
Merujuk kefasilitas pelayanaan kesehatan
yang memadai dan mempunyai perawatan neonatus
V. PERENCANAAN Tanggal,
30-03-2013, Jam 07.30 WIB
1.
Beritahu pada ibu dan keluarga hasil pemeriksaan
yang telah dilakukan
2.
Beritahu pada ibu dan keluarga inform consent dan inform choice bahwa ibu akan di rujuk
3.
Observasi keadaan ibu setiap 15 menit
4.
Pasang oksigen dan infus
5.
Ajarkan ibu teknik relaksasi dan miring
ke kiri
6.
Berikan ibu makan dan minum
7.
Berikan ibu dukungan
8.
Dampingi ibu saat merujuk
9.
Dokumentasikan tindakan yang dilakukan
VI. PELAKSANAAN Tanggal,
30-03-2013, Jam 08.00 WIB
1.
Memberitahu pada ibu dan keluarga hasil
pemerikasaan yaitu TD = 110/70 mmHg, S = 36,50C, N = 82x/menit, R =
23 x/menit, pembukaan 7cm, DJJ = 134
x/menit, presentasi kepala tetapi terdapat kelainan pada kepala bayi, kepala
bayi teraba lunak, berdenyut, dan
bergelombang. Keadaan ibu dalam keadaan lemah.
2.
Memberitahu pada ibu dan keluarga inform consent dan inform choice bahwa ibu akan di rujuk ke fasilitas yang lebih
memadai untuk dilakukan persalinan oleh dokter obgin.
Memberikan
pilihan fasilitas kesehatan pada keluarga ingin memilih rumah sakit yang
diinginkan.
3.
Mengobservasi keadaan ibu setiap 15
menit seperti tekanan darah, nadi, pernafasan, DJJ, dan His untuk memastikan
keadaan ibu baik saat akan dilakukan rujukan
4.
Memasang oksigen pada ibu, jika ibu
mengalami kesulitan bernafas untuk memenuhi kebutuhan oksigen ibu dan janin,
dan memasang infus dengan jarum berukuran besar untuk intake cairan dan
mengantisipasi jika terjadi kegawatdaruratan ibu dan janin.
5.
Mengajarkan ibu teknik relaksasi yaitu tarik
nafas dalam dan keluarkan dari mulut secara berlahan- lahan. bila terasa mules
dan menganjurkan ibu untuk tidak mengedan terlebih dahulu supaya vaginanya
tidak bengkak.dan menganjurkan ibu untuk miring ke kiri
6.
Berikan ibu makan dan minum untuk
menambah kekuatan ibu, dan agar ibu tidak lemas
7.
Memberikan dukungan dan semangat pada
ibu agar ibu lebih sabar dan menerima kelahiran bayinya, dan menganjurkan
keluarga untuk mendampingi ibu
8.
Mendampingi ibu saat merujuk ke
fasilitas kesehatan.
9.
Mendokumentasikan tindakan yang
dilakukan
VII.
EVALUASI Tanggal, 30-03-2013, Jam 08.30 WIB
1.
Ibu mengerti hasil pemeriksaan yang
telah dilakukan, ditandai dengan ibu mampu mengulang kembali penjelasan yang
telah diberikan.
2.
Ibu dan keluarga sudah mengerti keadaan
ibu, ibu dan keluarga bersedia untuk dirujuk ke fasilitas kesehatan dan
keluarga sudah menentukan rumah sakit yang diinginkan.
3.
Observasi sudah dilakukan. TD = 100/70
mmHg, N = 84 x/menit, R = 24 x/menit, DJJ = 136 x/menit, His = 4x/10’/40”
4.
Ibu sudah dipasang oksigen nasal
3L/menit dan sudah dipasang infus.
5.
Ibu sudah mengerti teknik relaksasi,
ditandai dengan ibu dapat melakukan teknik relaksasi
6.
Ibu sudah makan habis ½ porsi dan minum
1 gelas
7.
Ibu tampak lebih tenang setelah diberi
dukungan
8.
Mendampingi ibu sampai tempat rujukan,
ibu dirujuk tanggal 30 Maret 2013, pukul 08.30 WIB dengan alasan merujuk Ibu
hamil pertama dan kemungkinan janin anencephalus karena pada VT presentasi
kepala tetapi kepala teraba lunak, bergelombang, berdenyut dan kemungkinan
hidramnion.
9.
Dokumentasi sudah dilakukan
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Anencepalus merupakan
cacat bawaan yang merupakan sebab penting dari kelahiran mati. Kelainan cacat
bawaan dipengaruhi oleh umur, paritas, bangsa ibu, dan juga oleh jenis kelamin
janin. Pencegahan dini sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya kematian
bayi akibat Anencephalus seperti pemeriksaan antenatal yang rutin dan teratur,
pemberian dan pemakaian konsumsi vitamin dan suplemen selama hamil, factor
nutrisi dengan gizi seimbang, serta gaya hidup dan lingkungan sekitar tempat
tinggal ibu sangat mempengaruhi janin menderita Anencephalus
B.
Saran
Kepada mahasisiwi kebidanan agar lebih dapat memahami
jenis kelainan yang menyertai kehamilan dan persalinan khususnya anencephalus.
Bagi petugas kesehatan khususnya bidan dapat mengetahui tindak lanjut
penanganan anencephalus yang menyertai kehamilan dan persalinan, dan bidan
dapat mengenali tanda dan gejala terjadinya anencephalus dalam kehamilan dan
persalinan.
DAFTAR PUSTAKA
Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran Bandung. 1984. Obstetri
Patologi. Bandung : Elstar Offset
Sastrawinata,Sulaiman. 2003. Ilmu Kesehatan Reproduksi : Obstetri
Patologi, E/2. Jakarta : EGC
http://www.planetkimia.com/2012/08/anencephaly-a-baby-without-brain/
diunduh pada tanggal 30 maret 2013
HIV / Herpes hakkındaki araştırmam sırasında Hiv / Herpes bilgisine rastladım; google'da STD araması yaparken bulması oldukça kolay olan bilgiler. HIV / Herpes Cured'in komplo olduğunu düşünerek komplo içindeydim. Komplo olmak bir cehaletti, bitkisel ilaç konusunda oldukça ilginç buldum. Bitkisel tedavinin resmi HIV / Herpes web sitelerinde soru sordum ve Hiv / Herpes propagandasını papağanladığımı söyleyen moderatörler tarafından yasaklandım. Bu, Hiv / Herpes tedavisinin olduğuna dair inancımı pekiştirdi. Daha sonra almanca adında bir bayan buldum Achima Abelard Dr Itua Hiv'i tedavi ettim. iki hafta boyunca.Ve bugün hayatımda hiçbir Hiv / Herpes Tedavi Edilmedim, Hiv / Herpes gruplarının Hiv / Herpes Bitkisel Tedavisi hakkında daha fazla bilgi edinmek için insanlarla iletişim kurma girişiminde bulunmaya çalıştım. aynı hastalıkta bu bilgiler size yardımcı olur ve bu bilgiyi diğer insanlara yardım etmek umuduyla yaymak için elimden gelenin en iyisini yapmak istedim. Bu Dr Itua Bitkisel Tıp, acı çeken insanlar için bir umut olduğuna inanmamı sağlıyor, Parkinson hastalığı , Şizofreni, Kanser, Skolyoz, Fibromiyalji, Florokinolon Toksisite Sendromu Fibrodysplasia Ossificans Progressiva.Infertilite, Epilepsi, Diyabet, Çölyak hastalığı, Artrit, Amyotrofik Lateral Skleroz, Alziyer hastalığı s.Hiv_ Aids, Herpes, İnflamatuar barsak hastalığı, Copd, Diyabet, Hepatit, Tasha ve Tara, Conley, Mckinney'i ve her çeşit hastalıktan nasıl daha fazla acı çektiğini çevrimiçi olarak okudum, bu yüzden onunla iletişim kurdum. Kendisi Tanrı'nın eşsiz bir kalbi olan bir bitkisel doktordur, Contact Emal..drituaherbalcenter @ gmail.com Telefon veya whatsapp .. + 2348149277967.
BalasHapus